Pesona Wisata Desa Labengki Menarik Perhatian Wisatawan

Desa Wisata Labengki (Kendari News)

RujukanDesa.com- Pulau Labengki berada di Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, 48 Km dari Kota Kendari Sulawesi Tenggara.

Untuk mencapai Pulau Labengki anda dapat menggunakan speedboat dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam hingga 2 jam. Anda juga dapat ke Pulau Labengki melalui jalan darat sekitar 1 jam menuju daerah Toli-Toli, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan laut dengan menggunakan kapal kurang lebih 3 jam hingga tiba di Pulau Labengki.

Pulau Labengki dijuluki miniatur Raja Ampat. Terdapat sejumlah pulau-pulau kecil serta gugusan karang yang menjulang ditengah lautan biru. Pulau Labengki memiliki pantai pasir putih dengan air laut yang bening dan jernih, Pulau Labengki juga memilik objek wisata alam tersembunyi yaitu, Teluk Cinta dan Blue Lagoon.

Teluk Cinta merupakan gugusan karang yang tersusun menyerupai bentuk hati yang dapat dinikmati dengan mendaki terlebih dahulu.

Sedangkan Blue Lagoon atau Laguna Biru adalah sebuah laguna yang merupakan pertemuan air laut dan air tawar. Daya tarik Blue Lagoon adalah air laguna yang berwarna toska. Selain itu, Blue Lagoon tersembunyi di balik batu kars atau batu karang sehingga menambah kesan eksotis. Obyek wisata ini, banyak dikunjungi oleh wisatawan nusantara dan mancanegara.

Daya Tarik Utama

Labengki Selain pemandangan alam yang memukau, Labengki menawarkan berbagai aktivitas wisata, seperti snorkeling, diving, dan jelajah pulau. Terumbu karang yang masih terjaga, ekosistem laut yang kaya, serta hamparan pantai berpasir putih menjadikan pulau ini sebagai surga bagi para pecinta alam. Wisatawan juga dapat menjelajahi goa-goa eksotis dan bukit-bukit karst yang menawarkan pemandangan spektakuler. Labengki juga menjadi rumah bagi sejumlah satwa laut langka, seperti penyu sisik dan ikan napoleon. Kawasan konservasi laut di sekitarnya memberikan pengalaman unik bagi pengunjung yang ingin melihat keanekaragaman hayati secara langsung. Dengan berhasil masuk ke tahap 50 besar ADWI 2024, Labengki berambisi untuk melangkah lebih jauh. Riyas Aritman dan timnya kini tengah fokus pada upaya pendampingan dan promosi agar Labengki bisa terus bersaing dalam penilaian selanjutnya. “Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan desa wisata ini mampu memberikan yang terbaik dalam tahapan selanjutnya,” tambah Riyas. Keberhasilan Desa Wisata Labengki juga diharapkan bisa mendongkrak popularitas pariwisata di Sulawesi Tenggara secara keseluruhan. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, Labengki siap menjadi destinasi wisata unggulan yang semakin dikenal luas di Indonesia maupun internasional.

 Kekayaan kuliner dan kriya

Selain keindahan alam dan kekayaan budaya, Desa Wisata Labengki juga dikenal dengan produk ekonomi kreatifnya. Kuliner tradisional yang menjadi andalan, antara lain Soso’o, Sinole, Loar, Kripik Songgi, Abon Ikan, Gogola Boe Saloka, dan Molome. Kuliner-kuliner ini dibuat dengan bahan-bahan lokal yang mencerminkan kekayaan alam desa serta kearifan lokal masyarakat.

Labengki, dengan segala pesonanya yang menakjubkan, kini semakin mendunia berkat masuknya dalam Peringkat 50 Besar ADWI 2024. Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Konawe Utara, tetapi juga menjadi bukti bahwa keindahan alam Indonesia selalu layak untuk dijaga dan dipromosikan. Labengki siap menyambut lebih banyak wisatawan dengan segala keindahan yang ditawarkannya, dan menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata terbaik di Indonesia.

Desa Wisata Labengki yang dihuni lebih dari 489 jiwa tidak hanya dikenal dengan keindahan panorama alam namun juga kekentalan budaya serta adat istiadat yang masih melekat di dalamnya.

Salah satu adat istiadat yang sampai saat ini masih dilakukan oleh masyarakat yaitu ‘Kalosara’ sebagai simbol hukum adat masyarakat Suku Tolaki.

Selain Suku Tolaki, ada pula Suku Bajo dan Suku Buton yang mendiami Desa Wisata Labengki. Ketiga suku tersebut memang mempunyai kebiasaan bermukim di wilayah pesisir atau laut.

Menariknya, Suku Bajo dikenal secara umum sebagai manusia laut lantaran kemampuan menyelamnya. Masyarakat Suku Bajo dapat menyelam ke dalam laut dengan durasi yang cukup lama tanpa menggunakan alat bantu pernapasan.

Desa Wisata Labengki setidaknya menawarkan 10 spot wisata yang menjadi favorit wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara seperti Goa Tobelo, Laguna, Blue Lagoon, Kimaboe Hill, Teluk Cinta, Pantai Pasir Panjang, Pantai Pasir Merah, Kampung Bajo, Menara Mercusuar, dan Goa Kolam Renang.

Potensi wisata bawah laut yang dapat dijumpai di Desa Wisata Labengki tentunya snorkeling dan diving. Hal ini menarik perhatian Menparekraf Sandiaga untuk menjajal atraksi tersebut dan mengikuti kegiatan konservasi melalui relokasi Kimaboe sebuah kerang raksasa di kedalaman sekitar 8 (delapan) meter.