RujukanDesa.com- Desa Wisata Taraju, yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, semakin mencuri perhatian baik di dalam negeri maupun mancanegara berkat berbagai inovasi kreatif yang mampu menarik wisatawan. Desa ini baru-baru ini menerima anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 dan membuat sejarah dengan memecahkan rekor Muri pada Minggu (8/12/2024). Desa ini membentangkan kain tenun sutra Bulu Motif Turih Wajit sepanjang 260 meter, yang merupakan ciri khas daerah tersebut, melibatkan 200 pelajar dan pemuda-pemudi dalam acara tersebut.
Kain tenun tersebut merupakan hasil karya kelompok Tenun Sutera Sabilulungan, yang menunjukkan potensi luar biasa dari kreativitas lokal. Kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian acara Ngalanglang Taraju, yang menggabungkan unsur olahraga, seni, budaya, dan inovasi. “Acara ini menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi wisatawan, dan semakin memperkenalkan Desa Wisata Taraju ke dunia internasional,” ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, Laura Rulida Eka Sari Putri, yang turut hadir dalam acara tersebut. Ia menjelaskan, acara tersebut diadakan di lokasi jogging trek sepanjang 4,7 kilometer yang mengelilingi keindahan alam Desa Taraju, yang menjadi daya tarik utama desa wisata ini.
Sejak menjadi desa wisata binaan Bank Indonesia, Desa Wisata Taraju semakin dikenal, dengan kunjungan wisatawan asing yang terus meningkat. “Kami melihat desa wisata ini sebagai tempat yang ideal untuk berinvestasi. Keunikan budaya lokal, lanskap alam yang memukau, dan tradisi yang terus dijaga, memberikan pengalaman wisata yang berbeda,” ujar Laura. Desa ini juga terus berinovasi, salah satunya dengan mengedepankan teknologi digital dalam pengelolaannya, yang membuatnya semakin menarik bagi wisatawan. Pada tahun 2023, Desa Taraju berhasil meraih anugerah Desa Wisata Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkat perkembangan pesat dan potensi luar biasa yang dimilikinya.
Desa ini tidak hanya menawarkan wisata berbasis budaya, tetapi juga memiliki fasilitas yang memadai untuk kenyamanan pengunjung, mulai dari penginapan, kuliner, hingga pusat informasi. Peningkatan infrastruktur transportasi juga menjadi perhatian agar akses ke desa ini semakin mudah dijangkau. Selain itu, partisipasi masyarakat lokal sangat diutamakan dalam setiap kegiatan pariwisata, yang tak hanya meningkatkan ekonomi lokal tetapi juga menciptakan rasa memiliki di kalangan warga.
“Semangat sinergi dan kolaborasi yang kami tanamkan bersama semua pihak membuat Desa Taraju semakin maju dan berkembang. Ini bukan hanya kebanggaan daerah, tetapi juga mendukung perekonomian Indonesia,” tambah Laura. Dengan semangat bersama, desa ini diharapkan dapat menjadikan Kabupaten Tasikmalaya sebagai destinasi wisata unggulan yang dikenal luas, bahkan hingga mancanegara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Desa Taraju meningkat pesat, mencapai 1.114 orang atau tumbuh sebesar 111 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Total kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara tercatat mencapai 898 ribu, dengan pertumbuhan 23,68 persen. Pertumbuhan yang signifikan ini menjadi indikator bahwa pariwisata Desa Taraju terus berkembang pesat, membawa dampak positif terhadap perekonomian daerah dan membuka peluang kerja sama dalam negeri dan luar negeri. “Kami yakin, dengan potensi yang ada, Kabupaten Tasikmalaya bisa menjadi destinasi wisata dan produk ekspor unggulan di Indonesia dan dunia,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Tasikmalaya, Asep Darisman, menutup pembicaraan.
Dengan inovasi, semangat gotong royong, dan partisipasi aktif dari masyarakat lokal, Desa Wisata Taraju kini tidak hanya menjadi tempat yang menawarkan keindahan alam dan budaya, tetapi juga sebuah contoh sukses bagaimana pariwisata dapat memberikan manfaat ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi sebuah komunitas.