RujukanDesa.com- Pemerintah Provinsi Papua Selatan mengumumkan pelaksanaan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan kebijakan kuota khusus untuk Orang Asli Papua (OAP). Dalam program ini, sebanyak 80% dari total kuota yang tersedia akan dialokasikan untuk OAP, sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi dan representasi masyarakat lokal dalam pemerintahan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Papua Selatan, menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat asli Papua dan memastikan mereka memiliki akses yang lebih besar terhadap peluang kerja di sektor publik. “Kami ingin memastikan bahwa OAP mendapatkan kesempatan yang adil dan setara dalam pengisian posisi-posisi penting di pemerintahan daerah,” ujarnya
Tes CPNS ini dijadwalkan berlangsung pada bulan Desember 2024, dan pendaftaran akan dibuka mulai awal bulan. Pemerintah juga berencana mengadakan sosialisasi dan pelatihan bagi calon peserta, khususnya bagi mereka yang berasal dari daerah terpencil, untuk mempersiapkan mereka menghadapi ujian.
Sementara itu, berbagai kalangan masyarakat menyambut baik kebijakan ini. Sejumlah tokoh masyarakat berharap langkah ini dapat membawa perubahan positif dalam pemerintahan dan memberikan peluang yang lebih baik bagi generasi muda Papua.
Dengan adanya kuota khusus ini, diharapkan akan muncul lebih banyak pegawai negeri yang berasal dari OAP, sehingga dapat memperkuat keterwakilan dan pemahaman budaya lokal dalam pemerintahan.
Pemerintah Provinsi Papua Selatan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung program ini dan memberikan perhatian kepada perkembangan positif dalam sektor kepegawaian di daerah.
Dalam rangka mendukung pemerataan dan penguatan kapasitas sumber daya manusia di wilayah Papua Selatan, pemerintah daerah mengumumkan pelaksanaan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan kuota khusus untuk Orang Asli Papua (OAP). Dari total kuota yang tersedia, sebanyak 80% diperuntukkan bagi OAP, sebagai upaya untuk memberikan kesempatan yang lebih besar bagi masyarakat lokal dalam mengisi posisi strategis di pemerintahan.
Tes CPNS kali ini diharapkan dapat menarik minat banyak peserta, terutama dari kalangan OAP yang selama ini mungkin terkendala oleh berbagai faktor dalam mengakses lowongan pekerjaan di pemerintahan. Budi menambahkan bahwa proses seleksi akan dilakukan secara transparan dan akuntabel, serta dilengkapi dengan pelatihan dan bimbingan bagi para peserta.
Pendaftaran untuk tes CPNS telah dibuka mulai tanggal 1 hingga 30 November 2024, dengan pelaksanaan ujian dijadwalkan pada awal Desember. Diharapkan, langkah ini tidak hanya meningkatkan jumlah pegawai negeri yang berasal dari OAP, tetapi juga memperkuat ikatan masyarakat dengan pemerintah.
Kebijakan kuota khusus ini mendapatkan sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat dan organisasi pemuda setempat. Mereka berharap bahwa dengan adanya kesempatan ini, akan tercipta pemerintahan yang lebih representatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat Papua Selatan.
Pemerintah daerah juga berencana untuk melanjutkan program-program pengembangan kompetensi bagi OAP, guna memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan dalam dunia kerja, khususnya di sektor publik.
Sekda addaremmeng mengatakan, Laboratorium Komputer sangat terbatas, kalau terlalu banyak dibikin nanti tidak terpakai juga jadi secukupnya bisa dipakai oleh Badan Pengembangan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BPKSDM).
Ditegaskan, passing grade itu harusnya terpenuhi kuota 80 persen atau 800 khusus bagi Orang Asli Papua (OAP), tetapi passing grade ini agak berat.
“Makanya kami dari pemerintah daerah pengen meminta supaya aturan-aturan itu ada kekhususan karena kita kan Undang Undang Otonomi Khusus, jadi siapa tau kita juga diberikan kekhususan untuk mengatur,”ujarnya.
Lanjut Sekda, agar supaya amanat undang-undang maksimal kuota 80 persen bagi OAP itu bisa terpenuhi. Apalagi memang prosentasi OAP didalam pemerintahan khusus di Papua Selatan ini masih relatif sangat kecil yakni antara 30-31 persen.
“Maka memang harus kita dorong ini, kalau memang kuota 80 persen bagi OAP ini yakni 800 CPNS yang diterima berarti sudah diatas 50 persen,”kata Sekda.
Sekda menyebut, pemerintah daerah bisa menggunakan perengkingan tidak lagi menggunakan passing grade.
“Ini kan Tesnya Computer Assisted Test (CAT) kan ada batasnya, kalau dia jatuh di CAT yang penting, misalnya target disatu jabatan masih tersisah 100 itu kan sebenarnya masih rasional,”ujarnya.
Dengan semangat membangun Papua Selatan, diharapkan langkah ini akan menjadi momentum positif dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.