RujukanDesa.com- Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja perdananya ke proyek cetak sawah satu juta hektare di Wanam, Papua Selatan, Minggu (3/11). Proyek ini digagas oleh Haji Isam sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
Presiden didampingi Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofik, Kepala BIN Letjen TNI (Purn.) Muhammad Herindra, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Dari Jakarta, Presiden menggunakan pesawat Kepresidenan dan mendarat di Bandara Lanud JA Dimara, Merauke. Ia dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan dengan helikopter menuju Wanam. Setibanya di lokasi proyek, Presiden langsung memantau progres cetak sawah yang dikerjakan dengan ratusan alat berat, dan mengecek rencana pembangunan pelabuhan serta jalan sepanjang 140 km dari Distrik Ilwayab ke Distrik Muting.
Kehadiran Presiden disambut hangat oleh warga setempat. Ia juga sempat membagikan baju dan berinteraksi dengan masyarakat, bahkan menggendong anak-anak Papua yang hadir di lokasi proyek.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa Presiden berkomitmen mempercepat pelaksanaan proyek cetak sawah ini karena termasuk dalam proyek strategis nasional.
“Presiden akan mendukung penuh fasilitas percepatan proyek, seperti penyediaan air bersih dan infrastruktur pendukung lainnya,” ungkap Amran.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofik menyampaikan reaksi Presiden Prabowo terhadap perkembangan proyek tersebut.
“Presiden sangat antusias melihat progres cetak sawah ini. Dalam beberapa bulan saja, proyek ini sudah menunjukkan hasil yang signifikan,” ujarnya.
GT Denny Ramdhani atau yang akrab disapa Haji Deden, Asisten Operasi Proyek 1 Juta Hektare, merasa bangga atas kunjungan langsung Presiden.
“Kami sangat bangga, Presiden meninjau langsung proyek ini. Apalagi ini kunjungan pertama Presiden setelah dilantik pada 20 Oktober lalu. Meski kunjungan ini mendadak, Alhamdulillah berkat koordinasi dengan Setmilpres, Paspampres, dan protokol istana, kunjungan Bapak RI 1 berjalan lancar,” ungkap dalam keterangan resminya. Senin (4/11/2024).
Haji Deden menambahkan, timnya terus berupaya maksimal untuk mewujudkan target yang diharapkan Presiden dan Haji Isam. Hingga kunjungan Presiden pada 3 November 2024, lahan yang telah dicetak mencapai 2,037 hektare, pembukaan jalan 19,90 km, parit kiri-kanan jalan 18,91 km, pengerasan jalan 5,25 km, dan base course 3,56 km.
“Presiden menekankan, sekarang bukan waktunya omong-omong. Ini waktunya aksi, aksi, dan aksi. Sedikit bicara, banyak kerja,” katanya.
Amran mengungkapkan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan sejumlah program untuk mencapai swasembada pangan. Program-program itu yakni cetak sawah seluas 3 juta hektare dalam 3-4 tahun, pompanisasi, optimasi lahan, rehabilitasi jaringan irigasi tertier, serta dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mempercepat proses tanam hingga panen.
Sepanjang 2024, Amran mengklaim pemerintah telah menyelesaikan tahap pertama program optimasi lahan rawa seluas 40 ribu hektare di Kabupaten Merauke. Dari 40 ribu hektare itu, ini 35.000 hektare di antaranya sudah ditanami. Sedangkan 5.000 hektare sisanya dalam proses olah lahan untuk segera ditanami.
“Program ini ditargetkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) hingga mencapai IP 300 dan produktivitas tanaman pangan,” ucap Amran, dikutip dari keterangan tertulis.
Selanjutnya, Amran mengatakan pemerintah akan melaksanakan program cetak sawah seluas 1 juta hektare secara bertahap di Kabupaten Merauke. Langkah ini dimulai dengan demontration plot (demplot) di Kawasan Sentra Produksi Pangan seluas 20 hektar di Distrik Wanam sebagai model.
Mentan Amran mengatakan, pelaksanaan pertanian di Merauke akan dilakukan secara modern. Pertanian skala luas seperti di Merauke, kata dia, membutuhkan alat mesin pertanian seperti traktor, rice transplanter, pompa air, dan combine harvester untuk meningkatkan efisiensi dan hasil panen.
Karena itu, Amran mengatakan pemerintah telah memberikan bantuan alsintan untuk dikelola 214 brigade pangan. Bantuan itu yakni 65 unit traktor roda dua, 113 unit traktor roda empat, 76 unit rice transplanter, 638 unit pompa air, 20 unit combine harvester, dan 90 unit handsprayer.
Peninjauan Proyek
Prabowo menyampaikan bahwa proyek cetak sawah seluas 1 juta hektare di Papua Selatan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. “Kami ingin Papua menjadi salah satu lumbung pangan Indonesia. Dengan memanfaatkan lahan yang ada, kita bisa meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Selama kunjungan, Prabowo juga berinteraksi dengan petani lokal, mendengarkan aspirasi dan tantangan yang mereka hadapi. Ia menggarisbawahi pentingnya dukungan teknologi dan pelatihan bagi petani untuk meningkatkan hasil panen.
Dukungan dan Kolaborasi
Proyek ini melibatkan kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan berbagai lembaga swasta. Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi antara semua pihak untuk memastikan kesuksesan proyek tersebut. “Kami akan bekerja sama dengan semua stakeholder untuk memberikan akses dan dukungan yang dibutuhkan,” tambahnya.
Kunjungan ini juga diharapkan dapat memperkuat komitmen pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur pertanian, termasuk irigasi dan akses jalan, agar produksi pertanian di daerah tersebut dapat optimal.
Harapan untuk Masyarakat
Masyarakat setempat menyambut baik kunjungan Prabowo dan berharap proyek ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Dengan adanya cetak sawah ini, mereka optimis akan terciptanya peluang kerja baru dan peningkatan pendapatan.
Kunjungan Prabowo ke Wanam menandai langkah signifikan dalam upaya pemerintah untuk memajukan sektor pertanian di Papua, yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan mendukung ketahanan pangan nasional.