RujukanDesa.com- Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, terus menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam bidang pangan. Dalam berbagai kesempatan, ia telah menyuarakan pentingnya mencapai swasembada pangan yang tidak hanya terbatas pada tingkat nasional, tetapi juga merata hingga ke pelosok desa. Dalam sebuah pertemuan penting, yakni Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, yang dihadiri oleh para kepala daerah se-Indonesia, Prabowo menggarisbawahi bahwa swasembada pangan merupakan elemen utama yang akan mengendalikan inflasi di masa depan.
Dalam pernyataannya yang penuh semangat, Presiden Prabowo menekankan bahwa ketahanan pangan yang kokoh harus dimulai dari tingkat daerah hingga sampai ke tingkat desa. Beliau mendorong setiap daerah, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, bahkan desa untuk memiliki kemandirian dalam hal ketahanan pangan. “Swasembada pangan harus menyentuh seluruh level pemerintahan, dari pusat hingga ke daerah, dan yang terpenting, harus merata sampai ke tingkat desa. Bahkan, setiap desa harus memiliki lumbung pangan sendiri,” ujarnya.
Menurut Prabowo, pencapaian swasembada pangan bukan hanya masalah memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga soal kemandirian bangsa yang seharusnya menjadi landasan utama dalam membangun ketahanan ekonomi. Swasembada pangan, dalam pandangannya, harus dijalankan secara menyeluruh dan dalam arti yang sangat luas, mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Beliau mengingatkan, pada zaman dahulu, setiap desa di Indonesia sudah diajarkan untuk memiliki lumbung pangan sebagai bentuk ketahanan pangan lokal yang kuat. Kini, Presiden ingin agar prinsip tersebut kembali diterapkan di seluruh wilayah Indonesia, dengan harapan setiap desa mampu berdiri sendiri dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka.
“Kuncinya sekali lagi adalah swasembada. Swasembada pangan dalam arti yang luas dan dalam arti yang menyeluruh. Dari dulu kita diajarkan tiap desa harus punya lumbung pangan, tiap desa. Jadi inilah strategi besar kita,” tegas Prabowo dalam penutupan pernyataannya pada Senin (9/12/2024).
Selain menyoroti pentingnya swasembada pangan, Presiden Prabowo juga mengapresiasi langkah konkret yang telah dilakukan oleh beberapa daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Salah satunya adalah Provinsi Sumatra Selatan, yang telah menginisiasi gerakan tanam serentak. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan secara massal dan serempak di berbagai wilayah, yang tentunya sejalan dengan visi besar pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Menurut Prabowo, langkah ini adalah contoh yang baik dan harus dicontoh oleh daerah-daerah lainnya.
Selain fokus pada ketahanan pangan, Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasinya terhadap capaian inflasi nasional yang berhasil ditekan di bawah angka 3%, meskipun kondisi global masih dipenuhi ketidakpastian ekonomi. Dalam pandangannya, pencapaian ini menunjukkan bahwa upaya pengendalian inflasi yang telah dilakukan pemerintah berhasil memberi dampak positif, dan ini merupakan sebuah prestasi besar yang perlu disyukuri. “Meskipun dunia menghadapi tantangan yang berat, inflasi kita yang terjaga di bawah 3% adalah prestasi yang luar biasa. Kita patut bersyukur atas hasil ini,” ujar Prabowo dengan penuh keyakinan.
Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa Presiden Prabowo memiliki visi yang sangat jelas dalam menghadapi tantangan ekonomi Indonesia. Dengan fokus pada swasembada pangan, diharapkan ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan dapat berkurang, serta memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan merata di seluruh wilayah. Ini juga diharapkan dapat memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global, dengan tetap mengutamakan kesejahteraan masyarakat, terutama di tingkat desa.
Dengan semangat dan visi besar yang diusung oleh Presiden Prabowo, harapan untuk tercapainya Indonesia yang swasembada pangan semakin dekat. Namun, untuk mewujudkan visi tersebut, dibutuhkan kerjasama dari semua pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, serta partisipasi aktif dari masyarakat. Ke depannya, langkah-langkah strategis yang lebih konkret harus terus dijalankan, sehingga swasembada pangan bukan lagi sekadar impian, tetapi menjadi kenyataan yang nyata di setiap desa di Indonesia.