RujukanDesa.com- Polres Bondowoso, bersama dengan Kodim 0822, melakukan langkah strategis untuk memanfaatkan lahan kritis di Kabupaten Bondowoso dengan tujuan meningkatkan ketahanan pangan. Program ini merupakan bagian dari upaya mendukung Asta Cita Program 100 Hari Prabowo yang digagas oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, untuk memperkuat sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan tersebut, sekitar 8 hektare lahan yang terletak di Desa Sumber Kokap, Taman Krocok, Bondowoso, telah disiapkan untuk ditanami jagung secara periodik dan berkelanjutan.
Kapolres Bondowoso, AKBP Lintar Mahardhono, menjelaskan bahwa program penanaman jagung ini merupakan bagian dari inisiatif untuk mengubah lahan kritis yang kurang dimanfaatkan menjadi lahan yang produktif. “Lahan-lahan yang sebelumnya dianggap kurang produktif ini kami manfaatkan dan sulap menjadi lahan yang produktif, untuk ditanami jagung,” ungkap Lintar saat meninjau lokasi penanaman pada Jumat (22/11/2024). Lintar menambahkan bahwa selama ini, lahan-lahan tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat, sebagian besar karena masalah sumber daya air yang terbatas.
Menurut Lintar, salah satu kunci sukses program ini adalah pemilihan lahan yang tepat. “Kami memperhatikan dengan seksama sumber air yang tersedia, agar tanaman jagung bisa mendapatkan pasokan air yang cukup untuk pertumbuhannya,” jelasnya. Meski fokus utama adalah penanaman jagung, Lintar menekankan bahwa pilihan komoditas pangan yang ditanam bisa disesuaikan dengan kondisi tanah dan sumber daya air di setiap wilayah. Hal ini bertujuan agar pemanfaatan lahan kritis dapat terus berlangsung secara efektif dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Kapolres Bondowoso berharap bahwa program pemanfaatan lahan kritis untuk ketahanan pangan ini dapat terus berkembang di masa depan. “Ke depan, kami merencanakan untuk mengadakan lomba antar desa dalam pemanfaatan lahan kritis, sehingga dapat memotivasi lebih banyak desa untuk melakukan hal serupa,” tambahnya. Lintar juga berharap bahwa upaya ini tidak hanya melibatkan kepolisian dan TNI, tetapi juga seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat di Bondowoso, termasuk pihak eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Selain itu, Polres Bondowoso bersama Polda Jatim merencanakan untuk mengadakan panen raya jagung pada sekitar 3,5 bulan mendatang, saat tanaman jagung sudah siap dipanen. Panen raya ini diharapkan bisa menjadi momentum penting untuk menunjukkan keberhasilan program ini dan mendorong masyarakat untuk terus mengembangkan usaha pertanian mereka.
Di tempat yang sama, Komandan Kodim 0822, Letkol Arh Achmad Yani, juga memberikan penjelasan mengenai dukungan TNI terhadap program ini. Menurutnya, TNI telah lama melakukan pendampingan kepada petani di Bondowoso, seperti di 200 hektare lahan di Koramil Cermee, tepatnya di Desa Bajuran, yang saat ini masih dalam proses penanaman tembakau karena pergantian musim. Ke depan, setelah musim tembakau selesai, lahan tersebut akan dialihkan untuk penanaman jagung.
“Kami terus melakukan pendampingan kepada masyarakat, terutama dalam mengoptimalkan lahan-lahan kritis agar bisa menjadi lahan yang produktif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” kata Achmad Yani. Ia juga berharap bahwa dengan dukungan dari semua pihak, pemanfaatan lahan kritis di Bondowoso dapat berkembang dan memberikan kontribusi besar bagi ketahanan pangan di daerah tersebut.
Pantauan di lokasi, acara penanaman jagung secara simbolis ini juga dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bondowoso, yang menunjukkan komitmen dan dukungan penuh terhadap upaya pengembangan ketahanan pangan di wilayah tersebut. Selain jajaran kepolisian dan TNI, hadir pula beberapa pejabat daerah yang turut berpartisipasi dalam acara ini, mencerminkan pentingnya kolaborasi antara pihak-pihak terkait dalam mewujudkan tujuan bersama.
Program penanaman jagung di lahan kritis ini tidak hanya berfokus pada peningkatan ketahanan pangan, tetapi juga bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pertanian yang ada di Bondowoso. Dengan mengubah lahan-lahan yang semula dianggap tidak produktif menjadi sumber pangan yang berkelanjutan, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama petani di Bondowoso.
Dengan adanya dukungan yang kuat dari Polres Bondowoso, Kodim 0822, serta seluruh jajaran pemerintah daerah, program ini diharapkan dapat terus berkembang dan menginspirasi daerah lainnya untuk melakukan hal serupa dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional. Pemanfaatan lahan kritis secara optimal akan menjadi salah satu kunci untuk mencapai ketahanan pangan yang lebih baik di Indonesia, serta meningkatkan kemandirian dalam sektor pertanian.