News  

Polres Bojonegoro Ajak Warga Budidayakan Buah untuk Ketahanan Pangan

Ps Panit 2 Binmas Polsek Bojonegoro Kota, Aiptu Eli Agustina S.H., bersama Bhabinkamtibmas Desa Campurejo Aiptu Heru Irawan, melakukan patroli rutin sambil memberikan pendampingan serta imbauan mengenai kamtibmas kepada warga.-Sutopo- (int)

RujukanDesa.com- Bhabinkamtibmas Polres Bojonegoro terus mendorong warga untuk berperan aktif dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman buah. Salah satu contoh inspiratif datang dari Dimas Tri Prabowo, seorang warga Dusun Banaran, Desa Babad, Kecamatan Kedungadem, yang berhasil mengembangkan budidaya anggur dengan berbagai varietas unggul.

Dimas, yang telah menggeluti budidaya anggur selama beberapa tahun, mengungkapkan kebanggaannya atas hasil yang telah dicapainya. “Alhamdulillah, kami sudah menanam berbagai jenis anggur impor, seperti varietas Julian, Malika, Everest, Mondrop, dan Jupiter USA. Bahkan, kami sudah bisa memanen anggur ini tiga kali dalam satu tahun,” ujar Dimas, yang merasa bangga karena hasilnya tidak hanya bermanfaat untuk kebutuhan keluarga, tetapi juga dapat dijual untuk meningkatkan perekonomian keluarga.

Keberhasilan Dimas dalam membudidayakan anggur ini mendapat perhatian dan apresiasi dari Bhabinkamtibmas Polres Bojonegoro, yang secara aktif memberikan dukungan kepada masyarakat untuk mengikuti jejak serupa. Dalam upaya untuk memperluas jangkauan program ketahanan pangan di wilayahnya, Kapolsek Kedungadem, Iptu Sholeh, mengajak warga setempat untuk memanfaatkan setiap lahan kosong yang ada di sekitar rumah mereka untuk budidaya tanaman buah atau sayur yang bergizi.

Iptu Sholeh menambahkan, “Kami ingin agar setiap desa di Kecamatan Kedungadem memiliki pekarangan yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman bergizi, yang tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Program ini juga berfungsi untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam di sekitar kita, sehingga dapat mendukung kebutuhan pangan sehari-hari.”

Menurut Sholeh, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah. Selain itu, dengan adanya kegiatan budidaya tanaman, warga tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga dapat menghasilkan pendapatan tambahan dari hasil penjualan buah-buahan tersebut. “Hasil tanaman yang dapat dijual tentu saja akan membantu perekonomian keluarga, meningkatkan kesejahteraan, dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat,” jelas Sholeh.

Selain itu, Polri dan penyuluh lapangan di wilayah tersebut berperan sebagai fasilitator yang akan membantu masyarakat dalam menjalankan program ini. Mereka memberikan informasi, pembinaan, dan pendampingan agar para warga dapat mengembangkan potensi yang ada di pekarangan rumah mereka dengan cara yang efektif dan berkelanjutan.

Keberhasilan budidaya tanaman buah seperti yang dilakukan Dimas Tri Prabowo diharapkan dapat menjadi contoh bagi warga lainnya di Kecamatan Kedungadem dan daerah lainnya di Bojonegoro. Dengan lebih banyak warga yang terlibat dalam program ini, diharapkan ketahanan pangan lokal dapat meningkat, dan masyarakat akan semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Program ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menekankan pentingnya ketahanan pangan dalam menjaga stabilitas pangan nasional, terutama di tingkat desa dan perkampungan. “Kami berharap program ini dapat berkembang dan menjadi gerakan bersama, sehingga ketahanan pangan di daerah-daerah semakin kuat,” ujar Sholeh.

Dengan semangat gotong royong, diharapkan warga Bojonegoro dapat terus mengembangkan budidaya tanaman buah dan sayur di pekarangan rumah mereka, yang pada gilirannya akan membantu menciptakan ketahanan pangan yang lebih mandiri dan berkelanjutan, serta mendukung kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.