RujukanDesa.com- Pertamina melalui Subholding Gas dan PT Pertamina Gas terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perkasa Bumiku. Program ini digelar di Desa Junti, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, yang merupakan bagian dari wilayah operasi Pertamina Gas di Area Jawa Barat. Pada Kamis, 14 November 2024, kegiatan ini memberikan edukasi penting kepada masyarakat tentang energi berkelanjutan dalam Program Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina.
Program ini menampilkan penerapan teknologi Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan pemasangan dua instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang memiliki total kapasitas 7,7 kWp dan kapasitas baterai 10 kWh. Teknologi ini dimanfaatkan untuk mengoperasikan mesin pompa pengairan sawah seluas 30 hektare. Dengan adanya pemanfaatan energi surya untuk irigasi, petani yang sebelumnya hanya bisa melakukan panen satu kali setahun kini bisa menikmati dua kali panen padi dan menanam palawija sebagai tanaman tambahan, sehingga meningkatkan kesejahteraan mereka.
Selain itu, Pertamina Gas juga mengembangkan solusi inovatif berupa pemanfaatan Painem (Vespa Nanem), alat yang digunakan oleh para petani untuk mengangkut peralatan pompa air portable yang menggunakan bahan bakar gas (BBG) ke area pertanian yang jauh dari sumber air. Dengan inovasi ini, petani dapat lebih mudah menjangkau lahan pertanian mereka, mengoptimalkan penggunaan air untuk pertanian, dan meningkatkan hasil panen.
Camat Juntinyuat, Rusyad Nurdin, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap program ini. “Kami bekerja sama dengan Pertamina Gas untuk mewujudkan swasembada pangan bagi masyarakat dan meningkatkan hasil panen petani. Kami berharap program ini dapat berlanjut dan memberikan dampak yang lebih luas,” kata Rusyad. Menurutnya, kolaborasi ini bukan hanya memberikan manfaat langsung dalam pertanian, tetapi juga membantu memperbaiki ekonomi desa.
Direktur Teknik dan Operasi PT Pertamina Gas, Indra P. Sembiring, juga menambahkan bahwa ini adalah contoh kolaborasi yang baik antara Pertamina Gas dan masyarakat. “Kami berupaya memitigasi perubahan iklim dan menjaga alam dengan memanfaatkan energi terbarukan untuk mendukung sektor pertanian. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” katanya.
Sementara itu, Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menyatakan bahwa program ini tidak hanya mendukung swasembada pangan dan energi, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). “Melalui program ini, kami berkomitmen untuk mendukung pengentasan kelaparan (SDG Poin 2), menyediakan energi bersih dan terjangkau (SDG Poin 7), serta menangani perubahan iklim (SDG Poin 13),” ujarnya.
Pertamina terus memperluas jaringan Desa Energi Berdikari (DEB) di seluruh Indonesia, yang kini telah mencakup lebih dari 125 desa. Program ini tidak hanya membangun infrastruktur energi bersih berbasis desa, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana mengelola energi bersih agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menggerakkan perekonomian desa.
Melalui Program DEB, Pertamina berperan dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung pencapaian Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. Setiap tahun, program ini berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 729.493 ton CO2eq, yang berdampak langsung pada pengurangan jejak karbon global dan berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) serta penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis Pertamina.