News  

KlaperX: Inovasi Pemuda Kulon Progo Perangkap Hama Ramah Lingkungan

Ichsan Muclis Amirudin saat merakit Klaper X, alat perangkap hama di rumahnya pada Senin (11/11/2024).

RujukanDesa.com- KlaperX, alat perangkap hama buatan pemuda Kulon Progo, kini hadir sebagai solusi cerdas bagi petani dalam menghadapi serangan hama pertanian. Ihsan Muchlis Amirudin, seorang pemuda alumnus jurusan Elektronika Industri dari SMK 2 Pengasih, menciptakan alat ini dengan harga sekitar Rp 250.000 per unit dan dirancang untuk digunakan dalam jangka panjang. Inovasi ini terbukti menjadi jawaban bagi para petani yang selama ini bergantung pada insektisida kimia yang kurang ramah lingkungan.

“Intinya kami mengaplikasikan teknologi yang sudah ada untuk mengatasi masalah yang dihadapi petani,” ujar Ihsan ketika ditemui oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo dan sejumlah wartawan di kediamannya baru-baru ini. Alat yang ia ciptakan berfungsi untuk memerangkap hama, terutama hama ulat, yang sering merusak hasil pertanian. Menurut Ihsan, KlaperX bukanlah penemuan baru, melainkan sebuah pengembangan teknologi yang sudah ada, namun dengan efektivitas yang lebih baik dan lebih ramah lingkungan.

Latar Belakang Inovasi

Kisah lahirnya KlaperX dimulai dari keluhan sang ayah, yang merupakan seorang petani, tentang serangan hamanya ulat di lahan pertanian mereka. Banyak petani yang masih mengandalkan insektisida untuk mengatasi masalah ini, namun penggunaan pestisida tersebut terbukti memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Melihat permasalahan ini, Ihsan merasa terdorong untuk berinovasi. Berbekal pengetahuan yang ia peroleh selama menempuh pendidikan di SMK, serta dukungan dari kenalannya di Dinas Pertanian dan BPTP DIY, Ihsan mulai mengembangkan alat yang kini dikenal dengan nama KlaperX.

Pada awalnya, KlaperX dibuat sebagai solusi lokal, hanya untuk membantu petani di sekitar tempat tinggalnya. Namun, seiring meningkatnya permintaan dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pertanian Kulon Progo, alat ini akhirnya dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.

Manfaat dan Dampak Positif KlaperX

Inovasi KlaperX telah mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, terutama para petani yang kini mulai beralih dari penggunaan insektisida kimia ke penggunaan alat perangkap hama yang lebih aman dan ramah lingkungan. Agung Kurniawan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kulon Progo, mengungkapkan bahwa KlaperX telah memberikan dampak positif bagi para petani. Alat ini membantu mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh serangan hama, sekaligus melindungi lingkungan dari dampak buruk penggunaan pestisida berlebihan.

“Kami sangat berharap, inovasi seperti KlaperX bisa dikenal lebih luas dan menginspirasi banyak pihak. Ini adalah contoh nyata bahwa anak muda di Kulon Progo mampu memberikan kontribusi besar untuk mengatasi masalah yang ada di sekitar kita,” kata Agung dalam rilisnya. Inovasi Ihsan ini membuktikan bahwa dengan teknologi yang tepat, tantangan yang dihadapi oleh petani lokal dapat diselesaikan secara lebih efisien dan berkelanjutan.

Melangkah Lebih Jauh

Saat ini, KlaperX telah memperoleh hak kekayaan intelektual sebagai bentuk pengakuan atas inovasi yang telah dikembangkannya. Ihsan berharap, alat ini dapat diproduksi secara lebih luas dan diterima oleh petani di berbagai daerah, tidak hanya di Kulon Progo, tetapi juga di seluruh Indonesia. Dengan potensi yang dimilikinya, KlaperX dapat menjadi solusi jangka panjang dalam upaya meningkatkan hasil pertanian dan ketahanan pangan.

KlaperX adalah bukti nyata bagaimana kreativitas dan inovasi pemuda Indonesia dapat memberikan solusi konkret bagi tantangan yang dihadapi sektor pertanian. Inovasi ini tidak hanya membantu petani dalam mengatasi masalah hama secara ramah lingkungan, tetapi juga menjadi contoh bahwa teknologi dapat hadir sebagai jawaban atas masalah-masalah sosial dan ekonomi yang ada. Dengan terus berkembangnya KlaperX, masa depan pertanian Indonesia yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan kini semakin nyata.