News  

Forum Dunia Fokus Perhatian Serius pada Petani Gurem

ILUSTRASI-Petani

RujukanDesa.com- Petani kecil, atau yang dikenal sebagai petani gurem, kerap terabaikan oleh komunitas internasional, terbukti dari minimnya alokasi investasi yang mereka terima. Fakta ini disampaikan oleh Direktur Divisi Lingkungan, Iklim, Gender, dan Inklusi Sosial International Fund for Agricultural Development (IFAD), Juan-Carlos Mendoza, dalam Konferensi Para Pihak ke-16 (COP16) Convention to Combat Desertification (UNCCD) yang digelar di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (5/12/2024). Mendoza mengungkapkan bahwa petani skala kecil hanya mendapatkan kurang dari 0,8 persen dari total pendanaan global yang ada.

Padahal, menurutnya, investasi pada kesehatan tanah dan pemulihan lahan yang dimiliki petani gurem dapat menghasilkan dampak ekonomi yang sangat signifikan. Setiap investasi 1 dolar AS dalam pemulihan lahan berpotensi menghasilkan manfaat sebesar 8 dolar AS dalam aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi.

“Kita harus menarik lebih banyak pembiayaan dari sektor swasta. Bank pembangunan multilateral juga memainkan peran besar dalam memperbesar skala pembiayaan ini, dengan memanfaatkan keuangan publik dan swasta,” jelas Mendoza. Lebih lanjut, investasi pada pemulihan lahan ini meliputi praktek agroekologi dan regeneratif, seperti penanaman tanaman asli, penggunaan pupuk organik, serta teknik pengolahan tanah berkelanjutan seperti rotasi tanaman dan pengelolaan air yang lebih efisien.

Di sisi lain, penting juga untuk meningkatkan pengetahuan para petani terkait kondisi tanah dengan menggunakan teknologi dan data penginderaan jauh, untuk menentukan apa yang perlu ditanam, di mana, dan kapan, serta untuk mengetahui praktik organik apa yang dibutuhkan tanah tersebut.

Asisten Direktur Jenderal Food and Agriculture Organization (FAO), Abdulhakim Elwaer, juga menekankan bahwa petani kecil memegang peranan sangat besar dalam ketahanan pangan global. Ia menyebutkan bahwa hingga 80 persen pangan dunia dihasilkan oleh petani kecil, yang berperan sebagai produsen utama pangan dunia. Namun, meskipun peranannya vital, petani kecil sering kali terkendala oleh kurangnya akses terhadap pendanaan dan pengetahuan yang tepat.

“Berbeda dengan petani besar yang dapat lebih mudah beradaptasi dengan kebutuhan pasar, petani kecil justru membutuhkan lebih banyak dukungan agar mereka dapat tetap berproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan dunia,” kata Elwaer.

Dukungan terhadap petani kecil melalui investasi yang lebih besar sangatlah penting, baik untuk keberlanjutan ketahanan pangan global maupun untuk menjaga ekosistem yang sehat. Dengan adanya pembiayaan yang memadai, petani kecil dapat lebih produktif, yang akhirnya membawa dampak positif tidak hanya bagi masyarakat lokal tetapi juga bagi ketahanan pangan dunia secara keseluruhan.

 

Exit mobile version