News  

Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Puluhan Desa Terdampak

Situasi pascaerupsi gunungapi Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (SinPo.id/BNPB)

RujukanDesa.com- Pemerintah memperbarui data korban tewas terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jumlah korban tewas menjadi 9 orang dan 1 orang lainnya kritis.
“Laporan yang kita terima bahwa korban meninggal ada 9, 1 kritis,” kata Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube BNPB Indonesia, Selasa (5/11/2024).

Sebelumnya diinformasikan jumlah korban tewas sebanyak 10 orang. Sementara itu Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, menjelaskan, rincian dari 10 korban tersebut diantaranya 9 orang meninggal dunia dan 1 dalam proses evakuasi, namun saat dievakuasi, korban masih hidup dan kini dalam kondisi kritis.

Jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah. Data terbaru mencatat 2.472 orang telah mengungsi hingga Senin (4/11/2024) pukul 23.34 Wita.

Sekretaris Daerah Flores Timur Petrus Pedo Maran mengatakan para pengungsi berasal dari delapan desa terdampak yaitu Nobo, Dulipali, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Boru Kedang, Nawokote, dan Pululera.

Rumah-rumah warga luluh lantak diterjang material erupsi, memicu kepanikan. Bencana datang saat sebagian besar warga tertidur pulas. Jeritan minta tolong datang dari berbagai penjuru, rumah-rumah terbakar, hingga roboh diterjang batu panas.

Desa paling terdampak

Aktivitas vulkanik gunung api berketinggian 1.584 mdpl yang terjadi pada Minggu (03/11) berdampak pada sejumlah desa di tiga kecamatan.

Terdapat enam desa terdampak di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang.

Pada Kecamatan Ile Bura, sebanyak empat desa terdampak, yaitu di Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen dan Riang Rita, sedangkan di Kecamatan Titehena berpengaruh pada empat desa, yaitu Desa Kong.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Redynandus Misenti Moat Aeng, mengatakan wilayah yang paling terdampak letusan adalah Desa Dulipali, Desa Klatanlo dan Desa Hokeng Jaya.

“Saat ini masyarakat di tiga desa sudah evakuasi di tiga titik, pengungsian, di Desa Konga, Desa Bokang, dan Leolaga di Kecamatan Titiela,” ujar Redynandus kepada wartawan Eliazar Robert yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Senin (04/11).

Merujuk data BPBD Flores Timur pada Senin (04/11) pukul 17.00 WIB, terdapat 1.403 pengungsi, terdiri dari 616 orang di titik pengungsian Desa Bokang dan 787 orang di Desa Konga.

Sementara itu, Kabaops Polres Flores Timur, AKP Ridwan, mengatakan bahwa pihak berwenang kesulitan melakukan evakuasi lantaran tertutup debu tebal.

“Saat ini rumah-rumah itu sulit kita masuk karena ditutup oleh debu-debu yang begitu tebal, jalan-jalan juga. Jalan-jalan juga yang masih susah kita lalui,” ujar Ridwan kepada wartawan Eliazar Robert.

Dia memprediksi jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah.

Kepanikan di Desa Dulipali

Suasana mencekam menyelimuti Desa Dulipali, Flores Timur, pada Minggu malam (3/11/2024). Di tengah kegelapan akibat listrik padam, warga terkejut oleh suara benda keras yang jatuh menembus atap rumah mereka.
Situasi semakin mencekam ketika kilat dan guntur menyambar dari arah Gunung Lewotobi Laki-laki.

Warga Terus Siaga, Proses Pemulihan Dipercepat

Meski status Gunung Lewotobi masih dalam level waspada, otoritas setempat terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan erupsi susulan. Para ahli vulkanologi memperkirakan bahwa aktivitas gunung ini bisa berlanjut dalam beberapa hari ke depan, meski intensitasnya diperkirakan akan menurun.

Untuk mendukung upaya pemulihan pasca-erupsi, pemerintah daerah telah membuka posko-posko darurat dan mendistribusikan bantuan kemanusiaan berupa makanan, air bersih, dan peralatan medis. “Kami berharap pemulihan dapat berlangsung cepat dan warga yang terdampak bisa segera kembali ke rumah mereka,” ujar Bupati Flores Timur.

Tantangan Ke Depan: Menghadapi Dampak Jangka Panjang

Meskipun saat ini fokus utama adalah evakuasi dan penanganan darurat, tantangan jangka panjang seperti pemulihan ekonomi, sektor pertanian, dan infrastruktur pasca-erupsi menjadi perhatian besar. Pemerintah daerah dan pusat sudah menyiapkan strategi untuk membantu para petani dan masyarakat yang rumahnya rusak akibat dampak erupsi.

Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur telah menimbulkan dampak luas, dengan puluhan desa terdampak langsung. Meski demikian, upaya evakuasi dan bantuan darurat terus dilaksanakan, dan pemerintah bersama masyarakat berusaha memulihkan daerah yang terdampak. Semoga bencana ini bisa diatasi dengan cepat dan warga dapat kembali menjalani aktivitas mereka dengan normal.