News  

BULOG Jalin Kerja Sama dengan Timor Leste Perkuat Ketahanan Pangan

Wakil Direktur Utama Perum BULOG Mayjen TNI (Purn) Marga Taufiq (kanan) bersama delegasi dari Centro Logistica Nacional Intittuto Public (NCL I.P.) Timor Leste di Kantor Pusat Perum BULOG, Jakarta. Foto: Dok. BULOG

RujukanDesa.com- Perum BULOG, melalui perwakilan Wakil Direktur Utama Mayjen TNI (Purn) Marga Taufiq dan Direktur Human Capital Sudarsono Harjosoekarto, menyambut delegasi dari Centro Logistica Nacional Instituto Public (NCL I.P.) Timor Leste, bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dalam pertemuan yang diadakan di Kantor Pusat Perum BULOG. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas upaya bersama dalam penguatan ketahanan pangan, baik di Indonesia maupun di Timor Leste.

Sekretaris Perusahaan BULOG, A. Widiarso, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut dipenuhi dengan diskusi produktif mengenai dua agenda utama yang dibawa oleh delegasi NCL I.P. “Agenda pertama adalah kerja sama dalam penguatan capacity building yang bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan di Timor Leste. Kerja sama ini mencakup beberapa aspek penting, seperti manajemen pergudangan, pemberantasan hama, penyimpanan dalam SILO, serta penggilingan beras,” ujar Widiarso. Agenda kedua, lanjutnya, adalah permintaan dari NCL I.P. untuk mendapatkan personel ahli dari BULOG yang dapat bertindak sebagai konsultan manajemen dan teknis dalam pengembangan lebih lanjut sistem pangan di Timor Leste.

Centro Logistica Nacional Instituto Public, yang bertugas dalam pengelolaan ketahanan pangan di Timor Leste, memiliki visi yang sejalan dengan Perum BULOG, yakni untuk menciptakan sistem ketahanan pangan yang lebih baik dan berkelanjutan. Saat ini, NCL I.P. mengelola produk pangan seperti beras (gabah dan beras) dan kacang-kacangan, namun mereka berencana untuk memperluas cakupan pengelolaan mereka dengan mengembangkan kapasitas penyimpanan, distribusi, dan manajemen pangan yang lebih efektif.

“Kerja sama ini sangat penting karena dapat saling melengkapi. BULOG sebagai lembaga yang berpengalaman dalam pengelolaan pangan di Indonesia, bisa memberikan wawasan dan keahlian kepada NCL I.P. yang sedang dalam proses membangun infrastruktur ketahanan pangan mereka. Dengan dukungan BULOG, kami berharap Timor Leste dapat meningkatkan kapasitas mereka dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan yang ada,” ujar Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional.

Sebagai bagian dari tindak lanjut dari pertemuan ini, delegasi dari NCL I.P. akan melakukan kunjungan ke berbagai fasilitas BULOG untuk mempelajari sistem yang ada. Beberapa kegiatan yang akan dipelajari meliputi kegiatan on-farm bersama Mitra Tani, proses penggilingan beras, pengelolaan pergudangan, termasuk pengelolaan silo untuk penyimpanan pangan yang lebih efisien, serta teknik pemberantasan hama yang telah diterapkan oleh BULOG. Hal ini bertujuan untuk memberikan wawasan langsung mengenai cara BULOG mengelola ketahanan pangan di Indonesia.

Selain itu, untuk meningkatkan kapabilitas personel NCL I.P., BULOG akan memberikan pelatihan intensif kepada 15 hingga 20 orang personel NCL I.P. dalam hal manajemen logistik pangan. Pelatihan ini akan diselenggarakan di BULOG Corporate University, yang merupakan pusat pelatihan bagi para profesional di bidang logistik pangan dan manajemen pergudangan. Harapannya, para peserta pelatihan ini akan memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang dapat diterapkan dalam meningkatkan sistem ketahanan pangan di Timor Leste.

Langkah ini mencerminkan komitmen kedua belah pihak untuk bekerja sama dalam membangun sistem ketahanan pangan yang lebih kuat, berkelanjutan, dan dapat mengatasi tantangan pangan yang ada, baik di Indonesia maupun Timor Leste. Ke depannya, kerja sama ini diharapkan dapat terus berkembang, tidak hanya dalam hal peningkatan kapasitas teknis dan operasional, tetapi juga dalam memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Timor Leste dalam bidang ketahanan pangan.

Dengan adanya kerja sama ini, baik BULOG maupun NCL I.P. berharap dapat menciptakan sistem ketahanan pangan yang lebih baik, yang tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan bagi masyarakat kedua negara.