RujukanDesa.com- Kabupaten Kutai Barat (Kubar) mencatatkan perkembangan signifikan dalam upaya pembangunan desa. Saat ini, sebanyak 59 kampung di wilayah Kubar telah memperoleh status desa mandiri, dari total 190 kampung yang tersebar di 16 kecamatan. Pencapaian ini menandai keberhasilan besar dalam pembangunan desa, karena status desa sangat tertinggal kini sudah tidak ada lagi di Kubar.
Dari 190 kampung di Kubar, 86 kampung kini berstatus desa maju, sedangkan 41 kampung masih berada dalam kategori desa berkembang. Hanya ada empat desa yang berstatus desa tertinggal, yakni Kampung Lemper, Deraya, Gerunggung, dan Tanjung Soke di Kecamatan Bongan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Kutai Barat, Erik Fictory, dalam sambutannya di acara penyerahan penghargaan pada Selasa (4/11/2024), mengungkapkan, “Pencapaian ini menunjukkan kemajuan luar biasa dalam pembangunan desa-desa di Kutai Barat. Dari tahun 2023 yang tercatat 47 desa mandiri, kini sudah mencapai 59 desa mandiri pada tahun 2024. Ini adalah hasil dari kerja keras bersama, baik pemerintah daerah, masyarakat, maupun pihak lainnya.”
Pencapaian status desa mandiri dan desa maju ini tidak terlepas dari berbagai program intervensi yang dilakukan oleh pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Salah satu upaya yang disebutkan Bupati Kubar, FX. Yapan, adalah peningkatan alokasi dana kampung (ADK) yang signifikan. “Selama 8 tahun terakhir, ADK kita sudah meningkat pesat. Dari yang awalnya hanya Rp 50 juta, kini rata-rata ADK berkisar antara Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar per kampung. Ditambah lagi dengan Dana Desa dari pemerintah pusat, pembangunan di kampung-kampung bisa berjalan lebih cepat dan efektif,” ujar Yapan.
Dengan peningkatan alokasi dana yang signifikan, pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik di kampung-kampung semakin maju. Dalam beberapa tahun terakhir, telah dibangun berbagai fasilitas penting, antara lain jalan desa sepanjang 775 meter, 19 unit jembatan, 27 pasar desa, dan 276 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Selain itu, juga ada pembangunan 48 dermaga, 7 embung, 21 unit irigasi, serta 103 sarana olahraga yang semakin mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
Untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa, pemerintah Kabupaten Kubar juga fokus pada pembangunan sarana dasar seperti 151 unit fasilitas air bersih, 68 unit MCK, 26 unit Polindes, serta 278 unit PAUD dan 103 Posyandu. Tidak ketinggalan, 75 sumur dan 29 unit penahan tanah juga telah dibangun untuk mendukung ketahanan lingkungan.
Bupati FX. Yapan menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi antara pemerintah dan masyarakat. “Kepala kampung dan Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) harus bekerja sama dengan baik dalam membangun desa. Tidak ada tempat untuk permusuhan. Kerja sama yang solid akan mempercepat pembangunan desa,” pungkasnya.
Indeks Desa Membangun (IDM) yang menjadi alat ukur kemajuan desa mengklasifikasikan status desa menjadi lima kategori, yaitu: Desa Mandiri, Desa Maju, Desa Berkembang, Desa Tertinggal, dan Desa Sangat Tertinggal. Desa Mandiri merupakan desa dengan tingkat kemajuan tinggi yang mampu mempertahankan ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi secara berkelanjutan. Desa Maju adalah desa yang memiliki potensi besar meskipun belum mencapai level desa mandiri.
Sebagai hasil dari program-program pemberdayaan yang dilakukan pemerintah, banyak kampung di Kutai Barat kini mengembangkan potensi unggulan mereka, seperti sektor pertanian, perikanan, pariwisata, dan industri kreatif. Beberapa kampung bahkan telah berhasil mengembangkan wisata berbasis alam dan budaya yang semakin menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
Keberhasilan ini juga sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mempercepat pemerataan pembangunan, khususnya di wilayah-wilayah terpencil dan kawasan perdesaan. Dengan terus meningkatnya jumlah desa mandiri dan desa maju, diharapkan kesejahteraan masyarakat desa di Kutai Barat semakin meningkat, dan perekonomian daerah dapat tumbuh secara lebih merata.
Dengan pencapaian ini, Kutai Barat kini semakin menunjukkan komitmennya dalam menciptakan pemerintahan yang efektif dan pemberdayaan masyarakat yang lebih kuat di seluruh kampung.