Profil Yandri Susanto, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal

Presiden Prabowo Subianto telah mengambil langkah strategis dengan menunjuk Yandri Susanto, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), sebagai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT). Ini adalah langkah penting, terutama mengingat peran kementerian tersebut dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah tertinggal dan memperkuat pembangunan desa di seluruh Indonesia.

Kementerian yang kini dipimpin oleh Yandri Susanto sebelumnya dikenal sebagai Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Namun, di bawah kepemimpinan Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, kementerian tersebut dipecah menjadi dua entitas terpisah: Kemendes PDT dan Kementerian Transmigrasi. Pemisahan ini menunjukkan fokus baru pada pengembangan desa dan daerah tertinggal, yang merupakan isu krusial di Indonesia, terutama di tengah tantangan ekonomi dan sosial.

Yandri Susanto, sebelum diangkat menjadi Menteri, telah memiliki perjalanan karir yang panjang dan beragam dalam dunia politik dan sosial. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, ia meraih gelar sarjana di bidang Peternakan dari Universitas Bengkulu dan melanjutkan pendidikan S-2 di Universitas KH Abdul Chalim, yang menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan dan pengembangan diri.

Karir politik Yandri dimulai pada tahun 2004 ketika ia bergabung dengan Barisan Muda PAN, sebuah organisasi sayap partai yang aktif dalam politik pemuda. Dalam waktu singkat, ia mendapatkan kepercayaan untuk memimpin berbagai posisi strategis dalam organisasi tersebut, termasuk sebagai Sekretaris Jenderal dan Ketua Umum. Pengalamannya ini tidak hanya mengasah keterampilan kepemimpinan, tetapi juga memperkuat jaringan dan pemahaman tentang dinamika politik di Indonesia.

Pada tahun 2012, Yandri Susanto terpilih menjadi anggota DPR RI, mewakili Daerah Pemilihan Lampung I, dan kemudian Banten II. Selama di DPR, ia aktif di berbagai komisi, terutama dalam bidang keagamaan, sosial, dan kemanusiaan. Jabatan sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI dari 2019 hingga 2022 memberinya kesempatan untuk mengembangkan kebijakan yang berfokus pada isu-isu sosial, termasuk program-program yang mendukung pembangunan daerah tertinggal.

Pengalaman Yandri yang kaya di dunia politik dan lembaga legislatif akan menjadi modal berharga dalam menjalankan tugasnya sebagai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal. Ia memahami betul tantangan yang dihadapi masyarakat di daerah terpencil dan tertinggal, termasuk masalah aksesibilitas, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Oleh karena itu, diharapkan ia dapat merumuskan kebijakan yang lebih terintegrasi dan inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Salah satu fokus utama kementerian ini adalah pemberdayaan masyarakat desa. Yandri Susanto telah menyatakan komitmennya untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Menurutnya, pembangunan yang berkelanjutan harus melibatkan masyarakat secara aktif. “Kami akan bekerja sama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka dan memberikan solusi yang tepat,” ujarnya. Ini adalah langkah yang diharapkan dapat membawa perubahan nyata bagi kehidupan masyarakat desa.

Lebih lanjut, Yandri juga menyoroti pentingnya penggunaan teknologi dalam pembangunan desa. Dalam era digital saat ini, pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas program-program pembangunan. Melalui penggunaan aplikasi dan platform digital, informasi tentang berbagai program dan layanan pemerintah dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat desa. “Kami akan mendorong digitalisasi desa sebagai langkah untuk mempercepat pembangunan dan memperluas akses masyarakat terhadap berbagai layanan,” tambahnya.

Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa program-program pembangunan berjalan dengan transparan dan akuntabel. Yandri berkomitmen untuk menjaga integritas dalam pengelolaan anggaran dan sumber daya. “Kami akan memastikan bahwa setiap dana yang digunakan untuk pembangunan desa tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tegasnya.

Dengan pengalaman luas dan dedikasi yang tinggi, Yandri Susanto diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam pengembangan desa dan daerah tertinggal di Indonesia. Di tengah tantangan yang ada, ia siap menerima arahan dari Presiden Prabowo dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk mencapai visi pembangunan yang lebih baik. Melalui kolaborasi yang kuat, diharapkan kementerian ini dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat desa dan daerah tertinggal, menjadikan Indonesia yang lebih sejahtera dan berkeadilan.