RujukanDesa.com- Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin rapat terbatas mengenai penanggulangan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, pada Selasa pagi (12/11). Pertemuan yang berlangsung secara tertutup ini bertujuan untuk mengoordinasikan langkah-langkah cepat dalam penanganan dampak erupsi dan evakuasi warga yang terdampak.
Gibran, yang tiba lebih awal pada pukul 09.00 WIB, tidak memberikan pernyataan kepada media setelah kedatangannya. Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono membenarkan bahwa topik utama dalam rapat tersebut adalah penanggulangan dampak erupsi Gunung Lewotobi. “Kami bahas penanganan bencana Lewotobi,” katanya singkat.
Peserta Rapat Tingkat Tinggi
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, antara lain Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Nusron Wahid. Mereka turut membahas langkah-langkah yang perlu diambil untuk merespons dampak bencana yang semakin meluas.
Jumlah Pengungsi Terus Meningkat
Hingga Sabtu, 9 November 2024, BNPB mencatat bahwa jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki telah mencapai 11.445 orang. Jumlah ini terus bertambah, terutama setelah diperluasnya zona bahaya erupsi. Para pengungsi umumnya berasal dari Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka, yang berada dalam radius 9 kilometer dari puncak gunung. Kawasan ini menjadi yang paling terdampak akibat letusan hebat yang terjadi sejak Minggu, 3 November 2024.
Gunung Lewotobi Laki-laki, dengan ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut (mdpl), terletak di bagian timur Pulau Flores. Gunung ini merupakan salah satu gunung api strato bertipe andesitik yang memiliki dua puncak, yaitu Lewotobi Laki-laki dan Lewotobi Perempuan, dengan jarak kurang dari dua kilometer di sepanjang garis barat laut-tenggara.
Erupsi dan Status Peningkatan Kewaspadaan
Erupsi pertama Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pada Senin dini hari (4/11), yang menyebabkan korban jiwa dan melibatkan ribuan warga di sekitar kawasan tersebut. Mengingat aktivitas vulkanik yang semakin meningkat, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Lewotobi dari level III/Siaga menjadi Level IV/Awas pada Minggu (3/11), pukul 24.00 WITA.
Peningkatan status ini diambil berdasarkan evaluasi aktivitas gunung yang terus meningkat, terutama dari periode 23 Oktober hingga 3 November 2024. PVMBG mengingatkan, erupsi lebih lanjut mungkin terjadi, sehingga meningkatkan kewaspadaan di wilayah sekitar.
Upaya Koordinasi dan Pemulihan
Seiring dengan meningkatnya jumlah pengungsi dan kerusakan akibat erupsi, rapat ini juga membahas pentingnya koordinasi antar lembaga pemerintah dalam memberikan bantuan, baik dari sisi logistik, kesehatan, hingga pemulihan pasca-bencana. Pemerintah daerah bersama BNPB juga terus mempercepat distribusi bantuan dan mempersiapkan langkah-langkah evakuasi lebih lanjut bagi warga yang masih tinggal di zona rawan.
“Saat ini, perhatian utama kami adalah memastikan keselamatan warga dan memastikan bantuan logistik bisa sampai ke lokasi yang membutuhkan. Kami akan terus bekerja sama untuk memulihkan keadaan secepat mungkin,” ujar Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Gunung Lewotobi, dengan potensi bahayanya yang besar, menuntut kesiapsiagaan maksimal dari semua pihak. Pemerintah berharap, melalui rapat koordinasi ini, langkah-langkah penanggulangan dapat lebih efektif dalam mengurangi dampak dari bencana yang terjadi.