Bulog NTB Pastikan Stok Beras Cukup Hingga Februari 2025

Bulog NTB Pastikan Stok Beras Cukup Hingga Empat Bulan ke Depan (int)

RujukanDesa.com- Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Nusa Tenggara Barat (NTB) memantau dengan seksama penyaluran Bantuan Pangan (Bapang) tahap akhir di sejumlah wilayah NTB. Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan bantuan pangan dapat tersalurkan dengan lancar kepada para penerima manfaat. Wakil Pimpinan Wilayah (Wapimwil) Bulog NTB, Musazdin Said, menjamin stok beras yang ada di gudang masih mencukupi hingga Februari 2025. Bulog NTB memiliki cadangan beras sebanyak 33.000 ton yang tersebar di Pulau Lombok dan Sumbawa, memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap terjaga.

“Dengan stok beras yang ada saat ini, kami pastikan kebutuhan pangan masyarakat hingga Februari 2025 aman,” ujar Musazdin di Mataram, Kamis (5/12/2024). Bulog NTB mengelola total 14 gudang yang terdiri dari enam gudang di Pulau Lombok dan delapan gudang di Pulau Sumbawa, yang kesemuanya telah terisi penuh dengan stok beras siap distribusi.

Penyaluran Bapang dimulai di sejumlah wilayah, termasuk Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Utara pada Rabu (4/12/2024). Sementara itu, Kota Mataram mengalami sedikit keterlambatan karena adanya kendala dengan kotak suara bekas pemilihan. Untuk Pulau Sumbawa, penyaluran sudah berjalan lancar sejak Rabu, dan Kota Bima serta Kabupaten Dompu mulai menerima bantuan pada Kamis (5/12/2024). Bulog NTB menargetkan seluruh penyaluran Bapang selesai pada 18 Desember 2024, dengan administrasi diselesaikan pada 31 Desember 2024.

Musazdin juga menegaskan bahwa Bulog NTB akan terus mendukung petani lokal dengan menyerap hasil panen mereka, guna menjaga stabilitas pasokan beras. “Kami berkomitmen menyerap hasil panen sebanyak mungkin. Ini adalah bagian dari upaya kami menjaga ketahanan pangan, dan kami siap memastikan pasokan beras untuk masyarakat, termasuk dalam distribusi bantuan pangan,” ujarnya.

Melalui pendistribusian Bapang, Bulog NTB berperan aktif dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang rawan bencana atau kesulitan ekonomi. Dengan stok yang mencukupi, diharapkan masyarakat NTB tidak akan mengalami kekurangan pangan menjelang akhir tahun 2024.

Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Nusa Tenggara Barat (NTB) terus melakukan pemantauan terhadap penyaluran Bantuan Pangan (Bapang) tahap akhir yang berlangsung di berbagai wilayah NTB. Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan agar penyaluran bantuan pangan berjalan lancar dan tepat sasaran. Wakil Pimpinan Wilayah (Wapimwil) Bulog NTB, Musazdin Said, menegaskan bahwa stok beras di gudang Bulog masih sangat mencukupi, dengan cadangan beras sebanyak 33.000 ton yang tersebar di Pulau Lombok dan Sumbawa.

“Stok beras yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat hingga Februari 2025, dengan jumlah cadangan yang kami kelola,” jelas Musazdin di Mataram, Kamis (5/12/2024). Bulog NTB mengelola 14 gudang yang tersebar di dua pulau, dengan enam gudang di Pulau Lombok dan delapan gudang di Pulau Sumbawa, semuanya terisi penuh dan siap untuk didistribusikan.

Penyaluran Bapang telah dimulai di beberapa wilayah seperti Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Utara pada Rabu (4/12/2024). Proses penyaluran sedikit terhambat di Kota Mataram karena adanya kendala dengan kotak suara pemilu yang belum dibersihkan. Di sisi lain, penyaluran di Pulau Sumbawa berjalan lancar dan telah dimulai pada Rabu, sementara wilayah Kota Bima dan Kabupaten Dompu baru dimulai pada Kamis (5/12/2024). Bulog NTB menargetkan penyaluran Bapang selesai pada 18 Desember 2024 dan administrasi penyerahan bantuan ditargetkan selesai pada 31 Desember 2024.

Selain memastikan kelancaran distribusi, Musazdin juga menekankan pentingnya menyerap hasil panen petani lokal untuk menjaga stabilitas pasokan pangan. “Kami akan terus berupaya maksimal dalam menyerap hasil panen petani lokal untuk memastikan pasokan beras tetap aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” katanya.

Pendistribusian Bantuan Pangan (Bapang) ini menjadi langkah penting bagi pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya bagi daerah-daerah rawan bencana dan kesulitan ekonomi. Dengan stok yang mencukupi, Bulog NTB berharap dapat memastikan masyarakat NTB tidak kekurangan pangan hingga akhir tahun 2024.