Program Kemitraan Tembakau Topang Ekonomi Warga Wonogiri

Tembakau (int)

RujukanDesa.com — Program kemitraan yang dijalankan oleh PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) melalui perusahaan pemasok petani tembakau telah memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan warga Dusun Dayu, Desa Sumberharjo, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Sejak dimulai pada tahun 2014, program ini tidak hanya memperbaiki aspek ekonomi, tetapi juga membawa perubahan sosial yang positif bagi komunitas lokal.

Peningkatan Jumlah Petani Mitra

Kepala Dusun Dayu, Supriyono (45), mengungkapkan bahwa awalnya hanya ada tujuh petani yang terlibat dalam program kemitraan ini. Kini, jumlah petani mitra telah meningkat lebih dari empat kali lipat, menjadi 31 orang. Hal ini mencerminkan keberhasilan pertanian tembakau yang telah menjadi sumber pendapatan utama bagi masyarakat. “Keberadaan pertanian tembakau saat ini memang sangat menopang kehidupan masyarakat. Selain tanaman pangan seperti padi, tembakau menjadi andalan warga untuk menopang perekonomian,” ungkap Supriyono.

Dampak Ekonomi Pasca Panen

Perubahan nyata dalam kesejahteraan petani seringkali terlihat setelah musim panen tembakau. Banyak petani yang menggunakan hasil panen untuk merenovasi rumah, membeli alat produksi, serta kendaraan. “Selesai panen, hampir semua petani merenovasi rumah. Ada juga yang membeli tanah, sepeda motor, dan lainnya,” terangnya.

Dengan pendapatan yang meningkat, banyak petani juga mampu memberikan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak mereka. “Pendidikan anak lebih tinggi karena ada dana dari hasil bertani tembakau,” tambah Supriyono.

Penyerapan Tenaga Kerja

Program kemitraan ini juga telah menyerap banyak tenaga kerja di Dusun Dayu. Lahan pertanian yang sebelumnya dibiarkan kosong pada musim kemarau kini dimanfaatkan untuk menanam tembakau. “Sekarang terus ditanami tembakau. Selama setahun penuh, tembakau masih dipetik bahkan sampai musim tanam padi,” katanya.

Banyak petani juga mencari buruh dari desa lain untuk membantu dalam proses pengolahan tanah dan saat panen. “Semua tenaga kerja di Dusun Dayu terserap menjadi buruh pertanian tembakau. Kadang kami juga mempekerjakan buruh dari luar dusun karena membutuhkan bantuan yang banyak,” jelas Supriyono.

Keterlibatan Sosial yang Meningkat

Aspek sosial juga mengalami peningkatan. Sejak adanya program kemitraan, partisipasi warga dalam kegiatan desa meningkat. Petani mitra aktif mendukung kegiatan sosial, baik secara finansial maupun kehadiran. “Warga sekarang lebih mudah ikut kegiatan sosial. Setiap kegiatan bisa terlaksana karena ada dana. Partisipasi warga lebih tinggi dan antusias,” ujarnya.

Supriyono berharap agar program kemitraan Sampoerna dapat terus berlanjut, mengingat manfaatnya yang besar bagi perekonomian masyarakat setempat.

Dampak Positif bagi Usaha Lokal

Di samping dampak langsung terhadap petani, program kemitraan juga berimbas pada pelaku usaha lokal. Suprapto (51), pemilik toko kelontong di Wonogiri, menyatakan bahwa usaha toko kelontongnya mengalami peningkatan yang signifikan sejak program kemitraan dilaksanakan. “Pendapatan toko saya meningkat hingga 50% sejak adanya program ini. Setiap tahun mengalami peningkatan,” katanya.

Toko Suprapto menjual berbagai kebutuhan rumah tangga, termasuk sayuran dan sembako, yang kini semakin laris berkat meningkatnya daya beli masyarakat. “Pertanian tembakau adalah jaminan bagi warga Desa Sumberharjo untuk membeli beragam kebutuhan rumah tangga,” ungkapnya.

Suprapto juga berupaya untuk mengembangkan usahanya lebih jauh, dan ia berharap program kemitraan akan terus berlanjut di desa mereka. “Harapan saya, pertanian tembakau tetap eksis dan berlanjut di Desa Sumberharjo atau di Kecamatan Eromoko,” imbuhnya.

Program Kemitraan yang Berkelanjutan

Program kemitraan Sampoerna bertujuan untuk meningkatkan kualitas tembakau dan kesejahteraan petani. Melalui program ini, para petani binaan mendapatkan pendampingan, bimbingan teknis, serta akses mudah terhadap permodalan dan prasarana produksi pertanian. Selain itu, ada jaminan pembelian bagi petani sesuai dengan kesepakatan.

Pelatihan juga diberikan untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan serta menciptakan kondisi kerja yang aman dan berkeadilan. Beragam program pemberdayaan perempuan dan pendampingan usaha juga diterapkan untuk istri petani tembakau, sehingga dampak positif program ini dapat dirasakan oleh komunitas secara keseluruhan.

Kesimpulan

Program kemitraan tembakau Sampoerna di Dusun Dayu, Wonogiri, telah membuktikan diri sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan sosial. Dari peningkatan jumlah petani mitra, pendapatan yang meningkat, hingga partisipasi aktif dalam kegiatan sosial, semua menunjukkan bahwa kemitraan yang berkelanjutan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat. Diharapkan program ini terus berlangsung demi kesejahteraan dan keberlanjutan komunitas lokal.