Pelaku Ekraf di Kabupaten Humbas Dapat Ilmu Mewarna dan Menganyam Kain

Pelaku Ekonomi dan Kreatif (Ekraf) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbas).

RujukanDesa.com — Pelaku Ekonomi dan Kreatif (Ekraf) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbas), Provinsi Sumatera Utara mendapat kesempatan meningkatkan kreatifitas tentang teknik pewarnaan dan teknik menyanyam dalam produk roduk inkubasi kriya.

Hadir memberikan ilmu kepada para pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Humbas ini antara lain, Ketua Pokja Kriya Direktorat Kuliner Kriya Desain Fesyen Kemenparekraf RI, Benedictus Permadi bersama mentor batik warna alam dan mentor anyaman, Aprina Murwanti, Nuri dan Chriswantra.

Para mentor tersebut hadir dan mengedukasi para pelaku ekraf tersebut di Kantor PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) Doloksanggul. Dimana mereka melakukan review dan evaluasi produk inkubasi kriya di Humbang Hasundutan.

Kegiatan tersebut dibuka Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Humbahas Jakkon Halomoan Marbun.

Kadis Jakkon Marbun mengatakan, kehadiran dari Kemenparekraf dan mentor di Humbang Hasundutan untuk mereview sekaligus melaksanakan evaluasi produk inkubasi kriya termasuk memberikan ilmu kepada para pelaku ekonomi kreatif.

“Sebelumnya Pemkab Humbas melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga telah melaksanakan pelatihan inkubasi kriya yang diikuti 14 orang peserta yang sudah berlatih tentang teknik pewarnaan dan teknik menyanyam,” ujarnya.

Lanjut Jakkon H Marbun menjelaskan, kegiatan itu bertujuan untuk menghasilkan produk unggulan sebuah daerah. Dimana produk tersebut dihasilkan dengan memberikan pendampingan langsung dari berbagai pihak terkait.

“Jelasnya kegiatan ini guna membantu para pelaku ekonomi kreatif untuk dapat mengembangkan variasi produk. Serta mendorong para pelaku ekonomi kreatif dapat menciptakan produk-produk kreatif unggulan yang menjadi ciri khas Kabupaten Humbang Hasundutan. Kemudian untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan para pelaku ekonomi kreatif serta memperluas pasar dan jaringan distribusi produk yang dihasilkan,” ujarnya.

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan semua peserta mendapat ilmu baru dan wawasan baru. Sehingga nantinya, ilmu yang didapat, bisa diaplikasikan dan produk-produk yang dihasilkan dapat dikenal secara nasional. Pelatihan ini juga memberikan manfaat kepada pelaku ekonomi kreatif dan dapat berkontribusi pada kemajuan pariwisata khususnya di wilayah Humbang Hasundutan.

Jakkon H Marbun menambahkan seni membatik telah lama menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia dan telah mempesona dunia dengan keindahannya. Teknik pewarnaan batik, merupakan salah satu proses utama dalam pembuatan batik, menghasilkan karya seni yang unik dan menakjubkan. Teknik pewarnaan batik, salah satu aspek penting dalam pembuatan karya seni batik yang indah dan memukau.

“Dengan memahami prosesnya dan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, pelaku ekonomi kreatif dapat menciptakan karya batik yang memiliki warna yang hidup dan menampilkan keindahan warisan budaya Indonesia termasuk didalamnya budaya Humbang Hasundutan,” pungkasnya.

Setelah mengikuti reviu dan evaluasi Kriya Humbang Hasundutan, Hidayati Simanullang dari Batik Ogan terpilih mewakili 14 pelaku UMKM yang telah dilatih pada bulan Juni lalu, untuk mengikuti pameran di Acara Apreasiasi Kreasi Indonesia di Summarecon Mall Serpong, Tangerang Banten, tanggal 12-15 September 2024 mendatang. Seluruh biaya akomodasi ditanggung penuh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.