RujukanDesa.com — Momen libur panjang akhir pekan lalu tepatnya pada saat libur Maulid Nabi memberikan dampak yang cukup signifikan pada peningkatan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus).
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” di Jakarta, Selasa (17/9), mengatakan berdasarkan data dari platform perjalanan digital AGODA mencatatkan perencanaan perjalanan terjadi peningkatan sebesar 89% dibanding libur nasional Maulid Nabi tahun lalu.
“Bandung menjadi destinasi yang paling banyak dicari, disusul Yogyakarta, Bali, Jakarta, dan Malang,” ujar Nia Niscaya.
Sementara berdasarkan data dari website SIASATI milik Kementerian Perhubungan, kenaikan juga terlihat dari data pergerakan moda transportasi pada libur panjang lalu jika dibandingkan dengan akhir pekan sebelumnya.
Untuk moda angkutan darat, pada Minggu, 8 September 2024 tercatat sebesar 103.859 penumpang sementara pada Minggu, 15 September 2024 meningkat menjadi 132.533 penumpang. Untuk moda jalan tol, pada Sabtu, 7 September 2024 mencapai sebanyak 110.070 kendaraan sementara pada Sabtu, 14 September 2024 meningkat menjadi 143.085 kendaraan.
Moda udara pada 5 September 2024 sebanyak 179.334 penumpang sementara pada Jumat, 13 September 2024, meningkat menjadi 208.269 penumpang. Dan untuk moda laut pada Minggu, 8 September 2024 sebesar 51.224 penumpang sementara pada Minggu, 15 September 2024 meningkat menjadi 63.460 penumpang.
“Berdasarkan laporan sejumlah dinas pariwisata provinsi, pergerakan wisatawan nusantara juga menunjukkan peningkatan,” ujar Nia.
Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat melansir, selama periode 14-16 September 2024 jumlah kunjungan mencapai 351.753 wisatawan dengan okupansi hotel meningkat 30-40 % dibandingkan dengan weekend biasa. Untuk Jakarta dengan jumlah kunjungan sebesar 268.607 meningkat hingga 105 % dibandingkan dengan tiga pekan sebelumnya. Untuk okupansi hotel mencapai 75,5 % (naik kurang lebih 20 persen) dari biasanya.
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan jumlah kunjungan sebesar 278.090 wisatawan atau mengalami kenaikan jumlah wisatawan 45-55 % dari biasanya. Untuk okupansi hotel mencapai 87,50 %. Sementara Provinsi Jawa Timur mencapai 1.651.468 kunjungan wisatawan atau mengalami peningkatan jumlah wisatawan sebesar 72,6 persen dibandingkan weekend biasanya. Adapun tingkat okupansi hotel mencapai 80 %.
Provinsi Bali mencapai 49.062 kunjungan wisatawan dengan peningkatan jumlah wisatawan sebesar 30% daripada weekend biasanya dan occupancy rate 89%
“Jika dilihat Jawa Timur adalah provinsi dengan pergerakan paling besar, karena Jawa Timur secara data BPS memang menunjukkan jumlah penduduk dan pergerakan wisnus terbesar,” kata Nia.