RujukanDesa.com — Dalam upaya memahami tantangan dan dedikasi tenaga kesehatan di daerah terpencil, kami mewawancarai Ibu Santi, seorang perawat di Puskesmas Mamasa. Ibu Santi, yang lahir dan besar di Desa Orobua, menceritakan perjalanan hidup dan pengabdiannya dalam bidang kesehatan.
Ibu Santi menyelesaikan studi D3 Analis Kesehatan di Poltekkes Makassar pada tahun 2020. Setelah lulus, ia memilih untuk kembali ke kampung halamannya dan mengabdikan diri sebagai perawat. “Motivasi terbesar saya adalah kedua orang tua agar bisa dekat dengan keluarga, serta panggilan untuk mengabdi di desa yang membutuhkan perhatian dalam bidang kesehatan,” ujarnya.
Namun, Ibu Santi tidak menutupi tantangan yang dihadapinya. Ia mengungkapkan bahwa kurangnya perhatian dan kontribusi dari pemerintah daerah menjadi masalah utama. Banyak tenaga kesehatan di Kabupaten Mamasa, termasuk perawat, belum menerima gaji dan insentif mereka, yang menyebabkan aksi mogok kerja oleh beberapa tenaga kesehatan.
Sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat, Ibu Santi bersama rekan-rekannya rutin mengadakan pelatihan dan penyuluhan kesehatan. “Kami juga bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah untuk mendapatkan dukungan obat-obatan dan alat kesehatan,” tambahnya.
Di sisi lain, Ibu Santi menyampaikan beberapa program kesehatan yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah, termasuk sosialisasi kesehatan dan pemeriksaan kesehatan gratis. Salah satu program terbaru adalah operasi katarak gratis yang diadakan oleh Kementerian Sosial, bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) pada akhir September lalu.
Menyampaikan harapannya untuk masa depan, Ibu Santi berharap agar pemerintah daerah lebih memperhatikan pelayanan kesehatan, termasuk pembayaran gaji perawat dan peningkatan fasilitas medis. “Dengan begitu, masyarakat Mamasa bisa merasakan dampak positif dari pelayanan kesehatan yang lebih baik,” tuturnya.
Ibu Santi juga menekankan pentingnya pendidikan kesehatan bagi masyarakat. Ia percaya bahwa pemahaman yang baik dapat membantu masyarakat mencegah penyakit. “Kami sering mengadakan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu kesehatan,” katanya.
Di akhir wawancara, Ibu Santi memberikan pesan untuk generasi muda yang tertarik menjadi perawat. “Menjadi perawat adalah panggilan yang mulia. Jika Anda mencintai profesi ini, lakukanlah dengan sepenuh hati,” pungkasnya.
Dengan semangat dan dedikasi, Ibu Santi menunjukkan bagaimana seorang perawat dapat memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang kurang terlayani. Semoga kisahnya dapat menginspirasi banyak orang.