RujukanDesa.com — Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia, bekerja sama dengan Dinas Sosial Nusa Tenggara Barat (NTB), telah mengambil langkah sigap dalam menangani masalah kekeringan yang melanda Dusun Kelotok di Lombok Timur. Dalam upaya ini, Kemensos mengerahkan Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mendukung distribusi air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan.
“Kami menurunkan Tagana untuk membantu distribusi air bersih di Dusun Kelotok. Bantuan air bersih disediakan oleh Dinas Sosial NTB, sementara Kemensos bertanggung jawab dalam penyalurannya,” ungkap Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Masryani Mansyur, dalam rilis resmi pada Jumat, 25 Oktober 2024. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjawab kebutuhan mendesak masyarakat di daerah yang terkena dampak.
Kekeringan yang melanda Dusun Kelotok telah menyebabkan kesulitan bagi warga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. “Warga kesulitan mencuci dan berwudhu. Dalam kondisi seperti ini, mereka terpaksa mengganti berwudhu dengan tayamum,” jelas Masryani. Hal ini mencerminkan dampak nyata dari kekeringan yang tidak hanya memengaruhi ketersediaan air, tetapi juga mengganggu aspek penting dalam kehidupan spiritual dan kebersihan masyarakat.
Dinas Sosial NTB telah mulai menyalurkan bantuan air bersih kepada warga sejak 25 Juni 2024. Hingga saat ini, mereka telah mengirimkan tiga unit tangki air dengan total kapasitas 15.000 liter untuk mendistribusikan air bersih kepada 100 keluarga yang terimbas. Upaya ini merupakan bagian dari program bantuan yang lebih luas untuk membantu masyarakat yang terjepit oleh kondisi alam yang tidak bersahabat.
Tim Tagana yang dikerahkan berasal dari berbagai daerah, termasuk Lombok Barat, Kota Bima, dan Lombok Utara. Mereka bertugas untuk memastikan distribusi air bersih berjalan dengan lancar. Para relawan Tagana tidak hanya mengantarkan air ke lokasi, tetapi juga mendatangi setiap rumah untuk mengisi ember dan jerigen warga dengan air bersih. Kegiatan ini mencerminkan semangat gotong royong yang tinggi di kalangan relawan, sekaligus menunjukkan kepedulian sosial yang mendalam terhadap masyarakat yang sedang berjuang menghadapi kekeringan.
“Komitmen kami adalah selalu siaga dalam menghadapi kondisi kekeringan ini. Dinas Sosial juga menyediakan nomor layanan bagi masyarakat yang memerlukan bantuan lebih lanjut. Jika ada permintaan bantuan dari perangkat Dusun, kami akan segera menindaklanjutinya,” tegas Masryani. Dengan adanya layanan ini, diharapkan masyarakat merasa lebih tenang dan tidak ragu untuk menghubungi pihak berwenang ketika situasi semakin sulit.
Keterlibatan berbagai pihak dalam penanganan bencana ini sangatlah penting. Masyarakat, pemerintah daerah, dan relawan bekerja sama untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar warga terpenuhi, terutama dalam hal air bersih. Air bersih bukan hanya sekadar kebutuhan sehari-hari, tetapi juga merupakan hak dasar setiap individu. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan kehidupan sehari-hari warga Dusun Kelotok dapat kembali normal seiring dengan pemulihan kondisi alam di sekitar mereka.
Kekeringan yang terjadi di Lombok Timur merupakan peringatan bagi semua pihak akan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Perubahan iklim dan faktor-faktor lingkungan lainnya dapat berkontribusi terhadap terjadinya bencana alam. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolektif untuk menjaga lingkungan dan sumber daya air, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Dalam konteks yang lebih luas, peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya sistem mitigasi bencana yang efektif. Pemerintah, bersama dengan masyarakat, harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dengan membangun infrastruktur yang lebih baik, memperkuat sistem peringatan dini, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya bencana alam.
Di samping itu, dukungan dari lembaga non-pemerintah dan sektor swasta juga sangat dibutuhkan dalam penanganan masalah ini. Kerja sama lintas sektor akan memperkuat upaya pemerintah dalam memberikan bantuan yang cepat dan efektif kepada masyarakat yang terdampak. Dengan begitu, diharapkan kedepannya tidak ada lagi masyarakat yang merasa sendirian dalam menghadapi tantangan seperti kekeringan ini.
Sebagai penutup, kolaborasi antara Kementerian Sosial, Dinas Sosial NTB, dan Tim Tagana di Dusun Kelotok adalah contoh nyata dari respons cepat dan kepedulian sosial dalam menangani bencana. Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban masyarakat dan menjadi langkah awal menuju pemulihan yang lebih baik bagi warga Dusun Kelotok dan daerah lainnya yang mengalami kesulitan serupa.