Kampung KB Parumpannai Luwu Timur Gencarkan Pencegahan Stunting

Bupati Kabupaten Luwu Timur, Jayadi Nas mengunjungi Kampung KB Desa Parumpannai Kecamatan Wasuponda pada kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (int)

RujukanDesa.com- Desa Parumpannai, yang terletak di Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, terus memperkuat upaya pencegahan stunting melalui program Kampung Keluarga Berencana (KB) yang telah berjalan sejak tahun 2023. Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, tenaga kesehatan, dan pemerintah setempat, program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan ibu hamil serta balita, serta mengurangi angka stunting di wilayah tersebut.

Kampung KB Desa Parumpannai menjadi salah satu model sukses dalam implementasi program pencegahan stunting di Luwu Timur. Program ini fokus pada edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pola makan bergizi, kesehatan ibu hamil, dan pemantauan tumbuh kembang anak, sebagai langkah awal untuk mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan di beberapa daerah.

Bupati Kabupaten Luwu Timur, Jayadi Nas mengunjungi Kampung KB Desa Parumpannai Kecamatan Wasuponda pada kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat), dengan Tagline “Keluarga Keren Cegah Stunting”.

Kegiatan yang bertempat di Posyandu Desa Parumpannai, Senin (4/11/2024), turut dihadiri Plt. kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), Aini Endis Enrika, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Adnan, Kepala Puskesmas Parumpannai, Camat Wasuponda, Sekretaris Desa, serta Ketua TP PKK Desa Parumpannai.

Mengawali sambutannya, Jayadi Nas menyampaikan apresiasi atas gerakan yang dilakukan oleh DP2KB yang akan melakukan gerakan Dahsat ke 11 kecamatan yang ada di Lutim.

“Ini merupakan langkah yang tepat untuk kita menyatukan langkah dalam mengatasi persoalan yang ada di setiap wilayah Lutim, dengan melakukan gerakan Dahsat ke 11 kecamatan,” ungkap Jayadi Nas.

Meningkatkan Kesadaran Gizi Sejak Dini

Kepala Desa Parumpannai, mengatakan bahwa salah satu kunci keberhasilan program Kampung KB di desanya adalah pendekatan yang menyeluruh dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. “Kami melakukan sosialisasi rutin kepada ibu-ibu, para kader kesehatan, dan orang tua balita mengenai pentingnya gizi seimbang dan perawatan kesehatan yang baik untuk mencegah stunting,” jelasnya.

Selain itu, Desa Parumpannai juga mengadakan pemeriksaan rutin terhadap ibu hamil dan balita dengan melibatkan Posyandu dan tenaga medis dari Puskesmas Wasuponda. Setiap bulan, kader kesehatan melakukan pemantauan terhadap berat badan, tinggi badan, serta asupan gizi anak-anak dan ibu hamil di desa tersebut.

Keterlibatan Keluarga dan Masyarakat

Pencegahan stunting tidak hanya mengandalkan peran pemerintah dan tenaga medis, tetapi juga membutuhkan kesadaran dan partisipasi aktif dari keluarga dan masyarakat. Program Kampung KB di Desa Parumpannai mengedepankan pendekatan berbasis keluarga, di mana setiap anggota keluarga diberdayakan untuk memahami dan mendukung upaya pencegahan stunting.

Kader posyandu setempat, Siti Nur, mengatakan bahwa mereka juga memberikan pelatihan kepada ibu-ibu tentang cara memasak makanan bergizi dengan bahan-bahan lokal yang mudah didapat. “Kami mengajarkan ibu-ibu untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka, seperti ikan, sayuran, dan buah-buahan untuk menciptakan menu yang bergizi dan murah,” tuturnya.

Program Integrasi dengan Layanan Kesehatan dan Pendidikan

Program Kampung KB Desa Parumpannai juga terintegrasi dengan layanan kesehatan dan pendidikan. Pemerintah desa bekerja sama dengan Puskesmas Wasuponda untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dan anak-anak, serta memberikan edukasi tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan anak. Selain itu, ada pula penyuluhan tentang pola asuh yang baik bagi orang tua.

“Stunting adalah masalah jangka panjang yang tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak dan kualitas hidup di masa depan. Oleh karena itu, intervensi dini sangat penting,” kata H. Sahmuddin , Kepala Puskesmas Wasuponda.

Dukungan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur

Bupati Luwu Timur, Jayadi Nas, memberikan apresiasi atas keberhasilan Desa Parumpannai dalam menjalankan program Kampung KB yang juga menjadi bagian dari upaya pencegahan stunting. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha untuk menyelesaikan masalah stunting yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Luwu Timur.

“Program Kampung KB ini adalah langkah tepat dalam mengatasi stunting yang harus dilakukan secara terintegrasi. Kami akan terus mendukung dan memperluas program-program yang berbasis pada pemberdayaan keluarga untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas,” kata Jayadi Nas.

Harapan ke Depan

Dengan semangat gotong royong, Desa Parumpannai bertekad untuk mengurangi angka stunting di daerahnya. Harapannya, program ini tidak hanya berhasil menurunkan prevalensi stunting di desa tersebut, tetapi juga menjadi contoh bagi desa-desa lain di Luwu Timur dan daerah lainnya di Sulawesi Selatan.

Dengan program Kampung KB yang terus berinovasi dan melibatkan masyarakat secara langsung, Desa Parumpannai bertekad untuk menjadikan pencegahan stunting sebagai bagian integral dari pembangunan manusia yang lebih berkualitas dan berkelanjutan di Luwu Timur.